Pada kesempatan permulaan perkuliahan, prodi S1 Akuntansi mendapatkan 3 praktisi mengajar dari Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lhokseumawe, Konsultan Keuangan dan Analis Investasi, dan PT.PIM Lhokseumawe. Dari ketiga praktisi tersebut, pembelajaran dilakukan secara daring, kecuali oleh Hendra Sahputra, Account Representative, Eselon 3, dari Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lhokseumawe. Hendra Sahputra berhadir secara langsung pada pertemuan perkuliahan untuk menyampaikan materi perpajakan pada Mata Kuliah Perpajakan I.

Adapun Isabella Anjani , yang berstatus Pro Bono, berpengalaman sebagai senior auditor, analis investasi, akuntansi, audit, keuangan, dan budgeting. Pengalaman ini dibagikan kepada para mahasiswa pada mata kuliah Budgeting secara luring. Hal ini dikarenakan Isabella Anjani berdomisili di Jakarta. Selaian, mata kuliah Perpajakan I dan Budgeting, Fakhrul Razi, SE, M.Si, Ak, CA, yang berprofesi sebagai manager akuntansi dengan eselon 2A Koordinator Departemen Akuntansi PT.PIM. Pengalaman Fakhrul Razi sangat membantu menjelaskan tentang pelaksanaan akuntansi manajemen dan akuntansi biaya pada PT.PIM yang berbisnis utama pada industri pupuk di Indonesia.

Kegiatan praktisi mengajar ini sangat memberikan wawasan kepada para mahasiswa untuk rajin dan tekun didalam belajar. Selain itu, kegiatan ini juga memotivasi mahasiswa secara langsung untuk terlibat didalam perkuliahan karena pengalaman belajar ini sangat memberikan khasanah bagi mahasiswa di kemudian hari ketika mereka diterima di dunia usaha dan dunia industri.

Banda Aceh – 2 mahasiswi Akuntansi FEB USK berhasil menjuarai Uji Kompetensi Perpajakan Bagi Peserta Didik Pada Perguruan Tinggi Di Banda Aceh.

Kedua mahasiswi tersebut adalah Regita Cahyani mahasiswi S-1 Akuntansi leting 2020 yang berhasil meraih urutan pertama dan Iza Zaiyana mahasiswi S-1 Akuntansi leting 2021 yang berhasil meraih urutan ketiga. Kegiatan yang diselenggarakan oleh KPP Pratama Banda Aceh ini diikuti oleh 200 mahasiswa yang berasal dari 9 PTN di Aceh dan memiliki 2 sesi kegiatan, yaitu sesi edukasi pada 29 November 2022 yang diadakan secara daring dan sesi uji pemeringkatan atau uji kompetensi pada 5 Desember 2022 yang diadakan di lantai 5 Gedung D, Kantor Wilayah DJP Aceh. Menurut 2 mahasiswi yang bercita-cita untuk berkerja di Big Four Company Kantor Akuntan Publik (KAP) ini, soal-soal yang diujikan tergolong mudah karena mereka fokus dalam mendengarkan pembahasan materi pada saat sesi edukasi yang sebelumnya telah dilaksanakan.

Iza Zaiyana kemudian menambahkan,”Bagi teman-teman jangan takut untuk mencoba sesuatu, karna kita ngga pernah tau kejutan apa yang akan kita dapatkan setelah mencoba,”. Hal ini disampaikan Iza untuk meyakinkan para mahasiswa terutama yang berada pada program studi akuntansi, untuk berani mencoba dan terus menorehkan prestasi.

Saya Siti Raisha Faziya selaku ketua umum UKM Inkubator Usahawan Muda FEB USK periode 2022 dan juga Mahasiswi Program Studi Sarjana Akuntansi FEB USK. UKM Inkubator tahun ini menjalankan program studi banding dan kunjungan ke Universiti Kebangsaan Malaysia, visit company ke Diaspora Indonesia yang ada di Singapore, dan juga praktek bisnis atau biasa disebut Jastip (jasa titip). Kegiatan ini juga membawa program pengabdian internasional sFEB USK yang terdiri dari 6 kegiatan.

Secara umum kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan produk UMKM Aceh ke luar negeri, membangun relasi dan kerja sama antara UKM Inkubator Usahawan Muda FEB USK dan Universiti Kebangsaan Malaysia. Kegiatan dilaksanakan mulai dari tanggal 9 Desember 2022 sampai dengan 16 Desember 2022 dan mengunjungi dua negara yaitu Malaysia dan Singapore. Total peserta dan pendamping yang ikut sebanyak 20 orang dan dalam setiap rangkaian di UKM terdapat kurang lebih 50 orang dari pihak Universiti Kebangsaan Malaysia.

Kegiatan di Universiti Kebangsaan Malaysia dilaksanakan selama 4 hari. Kegiatan diawali dengan opening ceremony, merupakan hal baru yang begitu berkesan bagi saya pribadi karena berkesempatan untuk melakukan pidato didepan banyak mahasiswa/i dari Universiti Kebangsaan Malaysia, dapat mengenal lebih dekat dengan mereka dan juga dengan professor dari Universiti Kebangsaan Malaysia sendiri.

Pada kegiatan ini kami melakukan workshop mengenai dunia kewirausahawanan di Indonesia khususnya Aceh dan juga di Malaysia, menampilkan tarian saman gayo, dan sharing mengenai unit kegiatan mahasiswa yang bergerak dibidang kewirausahawan di Universiti Kebangsaan Malaysia yang Bernama UKM Cesmed. Dimana Cesmed melatih para pelajarnya untuk dapat menyelesaikan masalah dengan ilmu yang telah mereka ampuh. Kegiatan ini juga memperkenalkan kami dengan pihak PPI (Persatuan Pelajar Indonesia) yang ada di UKM, saat berada disana mereka sedang mengadakan acara tahunan yaitu Garuda Cup.

Inkubator juga mengukuti kegiatan bazar yang dilaksanakan oleh Cesmed Buddies Universiti Kebangsaan Malaysia, selain mengenalkan produk-produk UMKM Aceh kami juga saling memperkenalkan budaya negara masing-masing pada kegiatan ini, mulai dari tari daerah dari pihak Universiti Kebangsaan Malaysia, perkenalan baju adat Malaysia, baju adat Aceh, dan banyak lagi. Kegiatan bazar ini juga dihadiri oleh Professor Dato’ Dr. Nozarah Mohd Nordin.

Kami juga mengunjungi Diaspora Indonesia di Singapore, mendatangi toko batik tulis dinegara tersebut. Sama seperti di Malaysia, kami berkunjung ke tempat-tempat identik dan bersejarah yang ada dinegara tersebut sambil mempelajari sejarah-sejarahnya. Banyak sekali pengalaman dan ilmu yang dapat diambil dari kegiatan ini, kami mendapat relasi dan juga teman baru dari negara yang berbeda, kegiatan ini membuka pola pikir dan menambahkan keberanian dalam berkomunikasi. Hal ini menumbuhkan keinginan saya untuk dapat melanjutkan study saya ke Universiti Kebangsaan Malaysia.

Chiffre Project, salah satu project mahasiswa/i PS Sarjana Akuntansi yang terdaftar dalam MBKM USK Unggul Kewirausahaan, mengikuti kegiatan bazar pada event Enterpreneurship and Cultural Exchange yang diadakan oleh Cesmed Buddies Universiti Kebangsaan Malaysia.

Pada kegiatan ini, Chiffre Project ikut bergabung meramaikan kegiatan dengan memperkenalkan t-shirt premium nya dengan 4 desain yang berbeda. Chiffre Project bertujuan untuk memperkenalkan produknya ke luar negeri sekaligus memberikan konten bagi sosial media. Chiffre Project juga melakukan melakukan penjualan kepada mahasiswa/i yang menikmati kegiatan bazar pada event enterpreneurship and cultural exchange tersebut.

Sejak awal berkuliah, saya memiliki minat yang besar untuk melakukan pertukaran pelajar, terutama ke Malaysia. Di tahun 2020 yang merupakan tahun pertama saya berkuliah, mulai terjadi pandemi Covid-19. Perkuliahan yang dilakukan secara daring dan ketatnya regulasi berpergian membuat saya memiliki harapan yang lebih kecil untuk pertukaran pelajar. Tetapi saya masih antusias untuk mencari berbagai info baik dari internet maupun bertanya kepada kakak tingkat.

Saat saya memasuki semester 4, pandemi sudah mulai mereda. Perkuliahan di Universitas Syiah Kuala (USK) dan berbagai universitas lainnya sudah kembali dilaksanakan secara luring. Regulasi untuk masuk ke Malaysia juga sudah tidak diperlukan karantina ataupun swab Covid-19. Dengan situasi ini, saya lebih aktif lagi untuk mencari info. Saya mempertimbangkan beberapa universitas di Malaysia yaitu Universiti Malaya (UM), Universiti Utara Malaysia (UUM) dan Islamic International Universiti Malaya (IIUM). Pilihan saya jatuh ke Universiti Malaya karena berdasarkan ranking UM merupakan universitas nomor 1 di Malaysia dan juga karena UM sudah mulai melakukan perkuliahan luring. Proses untuk mendaftar tidaklah susah karena saya banyak dibantu oleh kakak tingkat, dosen, pihak fakultas, dan juga bantuan dari Office of International Affair USK.

Akhirnya, pada Juli 2022 saya dan kedua teman saya menerima surat bahwa saya diterima untuk melakukan pertukaran pelajar di UM. Bulan perkuliahan di UM dimulai di bulan oktober, jadi kami berangkat ke Malaysia pada bulan sebelumnya, yaitu September. Sampai sekarang, sudah terhitung tiga bulan waktu kami berada di Malaysia. Banyak sekali pengalaman baru yang didapatkan dari kegiatan akademik dan non-akademik.

Saat pertama kali sampai di kampus, hal yang terbesit adalah kampusnya luas sekali. Perjalanan dari awal masuk lingkungan kampus menuju asrama terasa sangat jauh, melewati danau, banyaknya Gedung fakultas, berbagai lapangan dan berbagai fasilitas kampus lainnya. Di sini kami disediakan tempat tinggal di Kolej Kediaman ke-12, yaitu salah satu asrama kampus. Kami ditempatkan untuk tinggal bersama teman kamar dari Thailand. Jadi, kami saling bertukar pengalaman dan budaya dan juga dapat melatih komunikasi dalam bahasa inggris.

Pengalaman belajar di sini tentu saja berbeda dengan di USK. Pembelajaran di sini terasa lebih cepat fasenya dan tugas-tugas yang diberikan juga cenderung lebih banyak. Tetapi, dengan berbagai asal siswa-siswa di kelas membuat diskusi selama pembelajaran lebih seru. Teman-teman di sini juga sangat ramah dan sangat terbuka untuk membantu apabila ada hal-hal yang kurang kami mengerti.

Selain berkuliah, banyak kegiatan yang diadakan oleh UM Global Buddies yang dapat kami ikuti. Seperti di awal perkuliahan, kami mengikuti kegiatan UM Week of Welcoming yaitu kegiatan orientasi di mana kami diperkenalkan lebih dalam mengenai kampus dan juga sebagai kegiatan untuk saling mengenal siswa pertukaran pelajar dari seluruh dunia. Berbagai kegiatan dilakukan pada UM WOW seperti tur kampus, bermain games, dan juga penampilan budaya dari setiap negara.

Kegiatan lainnya yang diadakan adalah kelas tari. Kami sempat mengikuti salah satu kelas tarian tradisional Jepang yang langsung diajarkan oleh teman-teman kami dari Jepang. Kelas belajar bahasa juga diadakan, mulai dari bahasa Korea, Thailand, Malaysia dan banyak lainnya. Kami juga mengikuti kegiatan mengunjungi Batu Caves, di sana kami melihat kemeriahan perayaan Deepavali. Dari mengikuti kegiatan-kegiatan yang diadakan, kami bisa lebih banyak berkenalan dan berteman dengan teman-teman dari berbagai negara.

Banyak sekali pengalaman seru yang saya rasakan selama tiga bulan menjadi siswa pertukaran pelajar. Pertukaran pelajar tidaklah hanya berkuliah dan merasakan pengalaman belajar di negri lain, tetapi juga tentang mengenal lebih banyak budaya di dunia, bertukar pikiran dengan orang yang memiliki background berbeda, menambah keberanian untuk berkomunikasi dengan orang lain, hingga menjalin pertemanan dengan orang dengan asal yang berbeda. Jadi, yuk ikut pertukaran pelajar!

-Mutia Sabila, Akuntansi 2020-